Bercerita Ustadz Imam syekh Ahmad:
Tatkala Rasulullah SAW. menikah dan membawa istrinya kerumah, beliau mengadakan suatu walimah yang dihadiri beberapa sahabat. Dalam walimah itu, sambil menikmati hidangan yang terbatas para sahabat berbincang-bincang ringan sementara Pasulullah sedang sembahyang. Setelah selesai sembahyangnya, Rasulullah bertanya kepada para sahabat, "Tentang apa kamu bercakap-cakap?" Mengenai rezeki ya Rasul," jawab sahabat
Lalu Rasulullah menceritakan kepada para sahabat, suatu cerita yang pernah diceritakan oleh jibril:
Pada suatu waktu...
Nabi sulaiman bersembahyang di tepi laut, ia melihat seekor semut melata sambil menggigit selembar daun hijau dari mulutnya. suatu sudah sampai ditepi air dilihatnya semut itu berteriak, lalu keluarlah seekor katak menyambutnya dan membawanya menyelam ke dasar laut. Setelah satu jam lewat, keluar si semut, terapung diatas air lalu ditanya oleh nabi sulaiman, "Apa yang kamu lakukan didasar laut?" i semut menjawab: Didasar laut terdapat sebuah batu besar, ditengah-tengahnya hidup seekor ulat yang rezekinya dipasrahkan oleh Allah kepadaku. Setiap hari aku membawakan makanannya dua kali. Diantara malaikat yang menjelma sebegai katak, malaikat itu membawaku menyelam kedasar laut, juga membawaku kembali ke permukaan laut.
Tiap kali sehabis makan rezekinya yang kubawakan, si ulat bertasyakur kepada Tuhan:
"Maha besar Allah yang telah menciptakan aku serta menakdirkan aku hidup di dasar laut, meski aku hanya seekor ulat Tuhan tidak melupakan rezekiku. Tak akan Tuhan melupakan umat muhammad dari pemberian rezeki dan rahmat-Nya.
Rabu, 24 Maret 2010
Selasa, 09 Maret 2010
Sumber-sumber kegelisahan hidup
Dalam hidup, cemas atau gelisah, adalah hal yang paling sering kita alami, tapi terkadang kita merasa bingung mengapa kita mengalami hal itu. Sekarang ,mari kita cermati apa saja yang membuat kita bisa cemas atau mengalami kegelisahan.
Pertama, banyak hutang. Orang yang banyak hutang ternyata banyak sekali berbohong. Terutama saat ditagih, terkadang ada saja yamg tidak jujur-menyatakan tidak punya uang, padahal ada. Karena itu, agar hidup kita bahagia, jangan coba-coba berhutang pada orang lain, baik materi maupun jasa.
Kedua, tidak jujur. Semakin kita tidak jujur, semakin banyak berbohong, maka akan semakin banyak yang akan kita sembunyikan. Kalau nurani pembohong semacam ini masih hidup, jelas rasa bersalah dan berdosanya akan terus mengikuti. Maka dari itu, jadilah orang yang jujur, yang tampil apa adanya, insya allah, hidup pun akan terasa ringan.
Ketiga, banyak keinginan. Semakin kita banyak keinginan (duniawi), maka semakin tertekan rasanya hidup ini. Berbahagialah mereka yang sedikit keinginan dunianya dan banyak keinginan akhiratnya. Tandanya, mereka selalu mensyukuri nikmat yang diterima dari-Nya.
Keempat, ambisius. Kegigihan dan ambisi kita terkadangmembuat kita terperosok kejurang kecemasan dan kegelisahan hidup. Seakan-akan ada sesuatu yang ingin kita raih, namin apa yang ingin kita raih itu tak lebih dari "asap", tak tergapai. Mengapa? karena kita tidak menjadikan tujuan utamanya adalahsebagai jalan mendekat kepada-Nya.
kelima, pendengki.mereka yang poendengki adalah mereka yang akan gelisah hidupnya. Betapa tidak, melihat orang lain lebih baik darinya, hatinya makin kesal. Melihat orang lain bertambah kaya, makin resah perasaannyta. Padahal rumus untuk tidak menjadi pendengki semacam ini ialah, terserah Allah, karena Dia tau apa yang terbaik bagi kita.
keenam, orang yang sombong dan emosional. Orang yabg sombong, kelakuannya selalu tempramental atau emosional, dia akan selalu menjalani hidup dengan penuh kemarahan, sensitif dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang yang tidak tempramental, bila berhadapan dengan suatu masalah, pertama-tama akan ia serahkan kembali kepada Allah.
Begitulah kawanku...
Dalam Firman Allah, telah disebutkan..
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada" (QS. Al-fath[48]: 4)
Pertama, banyak hutang. Orang yang banyak hutang ternyata banyak sekali berbohong. Terutama saat ditagih, terkadang ada saja yamg tidak jujur-menyatakan tidak punya uang, padahal ada. Karena itu, agar hidup kita bahagia, jangan coba-coba berhutang pada orang lain, baik materi maupun jasa.
Kedua, tidak jujur. Semakin kita tidak jujur, semakin banyak berbohong, maka akan semakin banyak yang akan kita sembunyikan. Kalau nurani pembohong semacam ini masih hidup, jelas rasa bersalah dan berdosanya akan terus mengikuti. Maka dari itu, jadilah orang yang jujur, yang tampil apa adanya, insya allah, hidup pun akan terasa ringan.
Ketiga, banyak keinginan. Semakin kita banyak keinginan (duniawi), maka semakin tertekan rasanya hidup ini. Berbahagialah mereka yang sedikit keinginan dunianya dan banyak keinginan akhiratnya. Tandanya, mereka selalu mensyukuri nikmat yang diterima dari-Nya.
Keempat, ambisius. Kegigihan dan ambisi kita terkadangmembuat kita terperosok kejurang kecemasan dan kegelisahan hidup. Seakan-akan ada sesuatu yang ingin kita raih, namin apa yang ingin kita raih itu tak lebih dari "asap", tak tergapai. Mengapa? karena kita tidak menjadikan tujuan utamanya adalahsebagai jalan mendekat kepada-Nya.
kelima, pendengki.mereka yang poendengki adalah mereka yang akan gelisah hidupnya. Betapa tidak, melihat orang lain lebih baik darinya, hatinya makin kesal. Melihat orang lain bertambah kaya, makin resah perasaannyta. Padahal rumus untuk tidak menjadi pendengki semacam ini ialah, terserah Allah, karena Dia tau apa yang terbaik bagi kita.
keenam, orang yang sombong dan emosional. Orang yabg sombong, kelakuannya selalu tempramental atau emosional, dia akan selalu menjalani hidup dengan penuh kemarahan, sensitif dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang yang tidak tempramental, bila berhadapan dengan suatu masalah, pertama-tama akan ia serahkan kembali kepada Allah.
Begitulah kawanku...
Dalam Firman Allah, telah disebutkan..
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada" (QS. Al-fath[48]: 4)
Rabu, 03 Maret 2010
Untuk Saudari-saudariku
Selamat untuk semua yang telah kau capai
Sekarang kau telah bertambah dewasa
Kurasa tulang-tulangmu tlah snggup menopangmu
tuk melangkah dalam berbagai medan kehidupan
dan sel-sel tubuhmu telah berkembang penuh
sehingga telah mantap membantumu meraih cita-cita perjuanganmu
Pertanyaannya kemana kau akan menuju??
Semoga kau telah mampu menemukan tempat yang stabil tuk berpijak
Semoga kau telah menemukan jalan yang..mungkin agak tidak mudah
tapi mampu tuk menambahkan makna pada hidupmu yang semakin indah
Kulihat matamu makin bersinar,
pertanda bahwa kau telah mampu melihat jernih isi dunia,
menatap dengan pandangan positif,
apapun itu yang merintangi jalanmu
tapi tak sanggup tuk menghambat langkahmu..
Dan kuyakin, bukan hanya mereka..
pada saatnya, akan ada yang mulai menemanimu,
yang telah ditentukan Allah untukmu....
Sekarang kau telah bertambah dewasa
Kurasa tulang-tulangmu tlah snggup menopangmu
tuk melangkah dalam berbagai medan kehidupan
dan sel-sel tubuhmu telah berkembang penuh
sehingga telah mantap membantumu meraih cita-cita perjuanganmu
Pertanyaannya kemana kau akan menuju??
Semoga kau telah mampu menemukan tempat yang stabil tuk berpijak
Semoga kau telah menemukan jalan yang..mungkin agak tidak mudah
tapi mampu tuk menambahkan makna pada hidupmu yang semakin indah
Kulihat matamu makin bersinar,
pertanda bahwa kau telah mampu melihat jernih isi dunia,
menatap dengan pandangan positif,
apapun itu yang merintangi jalanmu
tapi tak sanggup tuk menghambat langkahmu..
Dan kuyakin, bukan hanya mereka..
pada saatnya, akan ada yang mulai menemanimu,
yang telah ditentukan Allah untukmu....
Minggu, 28 Februari 2010
Lives is...
terkadang kehidupan memang membuat kita tersikiap dengan cara nya manghadirkan beberapa kejutan, tapi taukah kau wahai kawan???
hidup juga tak jarang menuntut kita untuk dapat memilih...
beberapa hal yang memang sulit untuk kita pilih
hidup juga tak jarang menuntut kita untuk dapat memilih...
beberapa hal yang memang sulit untuk kita pilih
Langganan:
Postingan (Atom)